Mengawali April tahun 2022 Taman Bacaan Pelangi kembali menginisiasi program Perpustakaan Ramah Anak kerjasama dengan Room to Read. perpustakan ramah anak di SD Katolik Towaklaing yang terletak di desa Mbay 2, Kecamatan Aesesa diresmikan. Ketua Yapersukna, Guru -guru, Ketua komite, Pengawas, perwakilan orang tua siswa, tamu undangan dan tentu saja anak-anak terlihat sangat gembira hari itu karena Wakil bupati Nagekeo, bapak Marianus Waja dan Kabag SD Dinas Pendidikan Nagekeo serta lurah Mbay 2, turut hadir dalam acara peresmian.

Foto bersama bapak Wakil Bupati, guru-guru dan anak-anak SDK Towaklaing

Perpustakaan ini akan menjadi Perpustakaan Ramah Anak Taman Bacaan Pelangi ke-145. Wakil Bupati bersama tim taman Bacaan Pelangi melakukan prosesi pengguntingan pita dan melakukan kunjungan perpustakaan diikuti para undangan melihat perpustakaan. Bapak Marius Waja selaku Wakil Bupati mengatakan sangat menyambut program ini di Nagekeo, apalagi dengan bantuan dari Taman Bacaan Pelangi baik melalui pelatihan guru – guru, pendampingan sekolah dan revitalisasi perpustakaan yang awalnya kurang bahkan tidak menjadi perhatian sama sekali, setelah dilihat menjadi hal yang begitu penting, buku yang berjenjang sehingga siswa mudah memilih sesuai kemampuan baca,ini adalah satu-satunya awal perubahan yang baik. Beliau memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang mewujudkan terciptanya Perpustakaan Ramah Anak terutama untuk Tim Taman Bacaan Pelangi.

Pemotongan pita peresmian perpustakaan yang dipimpin oleh Wakil Bupati dan perwakilan siswa SDK Towaklaing

Sebelum perpustakaan ramah anak ini diresmikan, kepala sekolah, pustakawan dan guru di SDK Towaklaing sudah mengikuti pelatihan baik secara daring maupun pendampingan langsung dari Taman Bacaan Pelangi sehingga sudah mempersiapkan diri sampai peresmian perpustakaan. Pelatihan mulai dari manajemen perpustakaan, kegiatan rutinitas di perpustakaan dan kegiatan kunjung perpustakaan. Guru – guru diajarkan rutinitas di perpustakaan dengan peraturan perpustakaan, guru mengenalkan apa saja yang bisa dilakukan dan tidak dilakukan saat di perpustakaan, jenjang buku yang lebih mudah untuk siswa pilih sesuai kemampuannya serta cara merawat buku agar buku terjaga dan tahan lama. Selain ini guru juga dajarkan jam kunjungan perpustakaan dengan kegiatan membaca nyaring, membaca bersama, membaca berpasangan dan membaca mandiri. Guru-guru sangat antusias, dan tak sabar ingin segera melakukan jam kunjungan perpustakaan.

 

Kepala SDK Towaklaing, Rosmalinda Irmina Mey mengungkapkan “Saya senang sekali dengan diresmikan perpustakaan ini, menjadi awal baru untuk peningkatan literasi, kegiatan ini bagus kalau bisa diteruskan, anak anak terlihat sangat tertarik mau baca itu buku, semoga apa yang sudah tim Taman Bacaan Pelangi ajarkan mampu kami maksimalkan dan praktekkan. Hal hal baru seperti teknik membaca lantang, pemajangan buku dan lain lain itu sangat menarik”.

Taman Bacaan Pelangi selalu optimis akan perubahan baik harus dimulai sejak dini, salah satunya adalah memberikan akses buku berkualitas pada siswa-siswanya di sekolah melalui perpustakaan. Perpustakaan harus menjadi tempat yang nyaman, tempat untuk digemari. Selamat untuk SDK Towaklaing, punya perpustakaan ramah anak baru! Yuk kita budayakan membaca dengan mau mambaca, sering membaca dan menikmati membaca! Salam Literasi!