Perpustakaan adalah jantung pendidikan yang memberikan akses ke berbagai sumber pengetahuan kepada siswa dan masyarakat. Namun, pengelolaan perpustakaan yang efektif memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus. Oleh karena itu, pelatihan pengelolaan perpustakaan bagi kepala sekolah, guru, dan pustakawan menjadi penting guna meningkatkan layanan dan akses buku bacaan bermutu bagi anak. Pada tanggal 29-31 Mei 2023, Taman Bacaan Pelangi mengadakan workshop pengelolaan perpustakaan. Kegiatan pelatihan ini, dilakukan secara daring, menggunakan pelantar Zoom dan diikuti kurang lebih 80 peserta guru, pustakaawan, dan kepala sekolah yang berasal dari 20 sekolah mitra Taman Bacaan Pelangi di kabupaten Nagekeo. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam pengelolaan perpustakaan yang ramah anak.

Kegiatan workshop ini, dimulai dengan sambutan dari perwakilan Room to Read, direktur Taman Bacaan Pelangi, serta pembukaan secara resmi yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo. Selanjutnya, pelatihan hari pertama dimulai dengan pengenalan fitur-fitur perpustakaan ramah anak, materi terkait kebiaasaan membaca, pembuatan buku daftar, dan pengenalan jenjang buku oleh fasilitator dari Taman Bacaan Pelangi. Para peserta dengan penuh semangat mencatat setiap penjelasan dari para fasilitator.

Pada hari kedua dan ketiga, para peserta pelatihan dikenalkan cara memajang buku yang ramah anak, prosedur peminjaman buku, cara merawat buku, pembuatan jadwal kujungan perpustakaan, bahan kaya teks, pelibatan masyarakat, dan rencana aksi sekolah. Saat pelatihan, para peserta tidak hanya mendengarkan materi saja, tapi juga mereka diminta untuk aktif menjawab pada kotak komentar di Zoom dan sesekali mempraktikkan secara langsung cara membawa buku dan membalik halam buku. Setelah beberapa hari pelatihan yang intensif, para peserta merasa senang dan puas dengan pengetahuan baru yang mereka dapatkan. Mereka merasa lebih percaya diri dalam mengelola perpustakaan baru di sekolah mereka dan berharap dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada siswa.

Nila Tanzil, Direktur dan juga Pendiri Taman Bacaan Pelangi mengatakan, “Kami ingin semua anak-anak di Indonesia suka membaca dan memiliki kebiasaan membaca, dan ini akan terwujud jika dilakukan sejak usia dini. Karena kami yakin, ketika anak-anak tumbuh kebiasaan membacanya sejak kecil, ketika dewasa nanti, mereka akan menjadikan membaca sebagai kebutuhan. Terima kasih banyak untuk Room to Read dan pemerintah kabupaten Nagekeo khusnya Dinas Pendidikan Kabupaten Nagekeo atas kerjasama dan dukungannya terhadap seluruh program Taman Bacaan Pelangi di Kabupaten Nagekeo”.

Pada pelatihan kali ini, kita akan belajar terkait pengelolaan perpustakaan dan juga nantinya, kita akan belajar bagaiman cara membaca menyenangkan bagi siswa. Saya pada akhirnya tertarik menjadi guru, dikarenakan sejak kecil terinspirasi dari guru saya yang sering membacakan buku di sekolah. Saya juga pernah melihat siswa yang sering saya bacakan cerita, membacakan cerita ke teman-teman sekelasnya. Semoga bapak dan ibu guru semua bisa terlibat aktif untuk membacakan cerita untuk para siswa di sekolah, sehingga mereka bisa termotivasi untuk menjadi pembaca yang lebih baik nantinya” pungkas perwakilan Room to Read, David Strawbridge.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo, Venantius Minggu, mengatakan, “visi dan misi yang sedang di kerjakan oleh Taman Bacaan Pelangi dan Room to Read adalah sama dengan yang sedang kita lakukan sekarang di Kabupaten Nagekeo. Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus memjadikan tempat yang baik untuk menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca. Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang dapat bersaing kedepannya, kita perlu mempersiapkan anak-anak kita dengan baik, salah satunya dengan pendirian perpustakaan ramah anak, dan pemahaman terkait pengelolaan perpustakaan yang ramah anak, sehingga para siswa merasa nyaman dan bisa semakin tumbuh kebiasaan membaca mereka”.