Pada tanggal 1-7 Oktober 2017, tim Taman Bacaan Pelangi mengikuti workshop pengelolaan perpustakaan dan jam kunjung perpustakaan. Tim Taman Bacaan Pelangi yang datang diwakili oleh Adhimas, Dewi, Riri dan Jeje sebagai perwakilan pengembangan perpustakaan dari Ende. Pelatihan ini juga diikuti tim perwakilan dinas pendidikan kabupaten (DoE) Ende yang diwakili oleh Bapak Venan sebagai staff kurikulum bidang TK/SD dan Ibu Maria Yustina sebagai perwakilan dinas perpustakaan (DoL) kabupaten Ende.

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Room to Read bekerja sama dengan Provisi Education. Selain Taman Bacaan Pelangi, pelatihan ini juga diikuti oleh perwakilan Mutiara Rindang dan YLAI, sebagai mitra pengembangan perpustkaan dari Sidoarjo dan Denpasar. Turut hadir pula dalam pelatihan ini perwakilan dinas pendidikan nasional yang diwakili oleh Bu Lanny dari Jakarta.

Facilitator dari Room to Read dan peserta sedang berdiskusi

Pelatihan ini berjalan selama 6 hari dan cukup menguras energi, tetapi karena kita juga bertemu dengan teman-teman lain dan berbagi ilmu tentang perpustakaan ramah anak, pelatihan ini tentu saja menjadi sangat menyenangkan.

Workshop ini lebih banyak mengulas tentang pengelolaan perpustakaan dan kegiatan membaca. Pak David fasilitator dari Room to Read kembali mengulas materi tentang pengelolaan perpustakaan dan kegiatan membaca. Para peserta pelatihan kembali belajar bagaimana menyampaikan materi tentang kegiatan membaca.

Kegiatan Praktek Membaca
Peserta Pelatihan dan perwakilan DoE dan DoL berdiskusi

Wah…. peserta mendemonstrasikan cara membuka buku yang baik dan benar

Ada dua hal baru dalam materi workshop kali ini, peserta pelatihan juga belajar bagaimana mengembangkan ketrampilan/skill menjadi fasilitator yang baik dan bagaimana menciptakan perpustakaan ramah anak yang berkelanjutan.

Tim TBP me-review kembali jadwal pengembangan perpustakaan

Dalam hal ini kami berdiskusi dengan perwakilan DoE dan DoL kabupaten Ende. Kami banyak bertukar pendapat bagaimana cara mengorientasi kepala sekolah apabila kepala sekolah dimutasi dan terjadi perpindahan/ mutasi pustkawan dan guru.

Selain itu kami juga membahas bagaimana cara menambah koleksi buku agar koleksi buku perpustakaan semakin bertambah banyak dan anak-anak akan semakin sering berkunjung ke perpustkaan.

 

Wah……  akhirnya workshop enam hari ini selesai juga. Kami sangat lelah tetapi juga senang karena mendapatkan ilmu baru.

Happy ever after. Taking wefie is a must!

Kami telah bersiap-siap untuk mengadakan workshop bagi kepala sekolah, pustakawan dan guru-guru di Kabupaten Ende. Semoga perpustakaan ramah anak yang berkelanjutan dapat segera terwujud di kabupaten Ende.

 

 

Salam literasi,

Adhimas Wijaya