Satu hari yang tak terlupakan di NTT, yaitu mendatangi Sekolah Dasar Roe di Kecamatan Cunca Lolos, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Saya adalah salah satu mahasiswi “Pertanian” yang beruntung dapat kesana. SD ini terletak tak jauh dari Taman Nasional Pulau Komodo, pulau yang memiliki pemandangan yg eksotis dengan sejuta trumbu karang dan ikan yang sangat indah. Sayangnya, Keeksotisannya lantas tak membuat pendidikan disana tertata rapi. Bekerja sama dengan Taman Bacaan Pelangi kami mengunjungi SD tersebut untuk meningkatkan minat baca anak-anak. Untuk menggapai SD ini, kita memerlukan waktu sekitar 1,5 – 2 Jam perjalanan kearah pegunungan. Selama perjalanan menuju SD Roe, kendaraan kita melewati jalan lintas provinsi, jalan yang hanya cukup untuk berpapasan dua mobil. Perjalanan melintasi jalan lintas Flores ini terbilang sangat lancar dan walaupun terlihat beberapa kegiatan dari Pemerintah untuk melebarkan jalan. Sangat menyenangkan, jauh dari kemacetan seperti di Jakarta. Setelah melewati Kota Labuan Bajo, selanjutnya jalanan menanjak dan pemandangan di kiri-kanan jalan dipenuhi pepohonan yang menghijau.

Petualangan Taro di Taman Bacaan Pelangi, Flores, NTT
rombongan menyambut hangat team dari Petualangan Taro

Sesampainya kami di SD Roe ini, kita disambut baik oleh ketua adat di pa’ang atau pintu masuk kampung serta diiringi alunan musik tradisional. Musik tradisional masih terus mengiringi kami memasuki Sekolah dasar itu, hingga kami memasuki tenda sederhana yang dibangun oleh guru dan siswa. Pembangunan tenda sederhana tersebut, merupakan upaya warga sekolah setempat agar para tamu tidak kepanasan oleh teriknya matahari. Ini sekaligus mencerminkan bahwa tuan rumah sangat gembira dan dengan hangat menyambut tamunya. Setelah duduk di dalam tenda dan mulailah ketua adat menggelar serangkaian ritual untuk menyambut tamu. Dari tradisi  mengucapkan doa sambil memberikan uang (mengunakan bahasa asli flores) kami pun diberikan ayam pejantan yang masih hidup dan Tuak lokal flores. Seusai penerimaan secara adat, kami diajak untuk menyaksikan tarian/ atraksi Caci. Bagian yang paling menarik dari atraksi Caci adalah saat Setelah melakukan penyerangan si penyerang langsung mendekati penonton dan sontak berteriak “sudah puas bapak??” kemudian kami menjawab “sudah puas adik” dengan logat khas flores. Tarian Caci bukan suatu pertandingan untuk mencari yang menang atau yang kalah. Caci merupakan wujud puji dan syukur kepada Tuhan dan leluhur atas keberhasilan, baik hasil panen, perkembangan penduduk, serta kesehatan jasmani dan rohani.

tarian tradisional Manggarai Barat "Caci" yang dibawakan oleh anak di Taman Bacaan Pelangi
tarian Caci yang dibawakan oleh adik-adik 🙂

Setelah tarian Caci berakhir, dilanjutkan dengan tarian yang dibawakan anak perempuan dari SD Roe yakni Ndundu Ndake dan Tetek Alu. Tarian Ndundu Ndake merupakan tarian persembahan kepada tamu untuk mengekspresikan rasa syukur, terima kasih, dan kebahagiaan. Sedangkan Tetek Alu, sebuah permainan tradisional di mana menggerak-gerakkan bambu-bambu dan ada yang menari sambil menghindari jepitan bamboo. Permainan tradisional ini diiringan oleh musik gendang yang sangat indah. Setelah selesai serangkaiaan adat yang sangat mempesona, kami mengajak para siswa dan siswi SD Roe bermain sambil belajar. Kami membawa 4 Varian buku untuk di perkenalkan yaitu buku tentang  purbakala, mengenal tubuh yang sehat, mengenai bumi lebih dalam serta memperkenalkan Majalah anak-anak (Majalah Bobo-red). Canda tawa dan senyuman manis anak-anak membaha dilangit yang biru di SD Roe. Setelah semua anak-anak berkeliling dan menikmati semua buku bacaaan dan dongeng yang di ceritakan oleh kaka-kaka fasilitator dari Junior Explorer. Tibalah waktu perpisahan. Perpisahan yang manis dilakukan dengan sekaligus membagikan alat tulis, tas sekolah, beberapa buku bacaan serta snak Taro. Kebahagian yang ingin usai ini diperpanjang oleh keinginan anak-anak menujukan kebolehannya lewat pembacaan puisi, nyayian dan dance modern. Sangat menyenangkan sekali berbagi kebahagian dengan mereka. Bagaikan menemukan oase di padang pasir.

taman bacaan pelangi
Kak Indri membacakan cerita untuk adik-adik Taman Bacaan Pelangi

Demikian sepenggal cerita saya, “Keyword-nya” mengapa saya bisa kesana adalah karena saya sangat suka dengan dunia pendidikan. Menurut kacamata saya, pendidikan formal dan pendidikan non formal adalah dua hal yang berbeda namun sangat terkait dalam pembentukan sebuah KESUKSESAN HIDUP.

seragam Petualangan Taro dipakai oleh anak di Taman Bacaan Pelangi Roe

Terimakasih Taman Bacaan Pelangi, terimakasih Snack Taro dan Terimakasih Junior Explorer…

# ditulis oleh Indri Hapsari Fitriyani #