Aspal yang menjadi bergelombang akibat longsor

Di tengah-tengah kerepotan menyiapkan peresmian 12 perpustakaan di Manggarai Barat, aku harus melakukan perjalanan darat +/- 7 jam dari Labuan Bajo menuju Lambaleda, Manggarai Timur. Hampir sebulan ini, cuaca sedang tidak bersahabat, hujan deras terus mengguyur beserta angin kencang, di daerah gunung sempat terjadi badai sehungga merobohkan beberapa pohon, dan hal itu berdampak pada tanah kondisi tanah yang terus menurun, tak heran bila di beberapa titik jalur trans flores banyak tanah longsor, batu-batu kerikil memenuhi jalan, dan bahkan jalanan aspal mengalami keretakan yang cukup menakutkan bagiku. Namun hal itu bukanlah suatu penghalang, aku harus melanjutkan perjalanan ini.

Kedatanganku ke Lambaleda untuk membantu seorang kawan yang aku anggap sebagai pejuang literasi, Monika Harahap. Kami berdua menjadi Tim untuk memberikan pelatihan pengelolaan perpustakaan di SD Inpres Maki. Pelatihan ini berlangsung selama 2 (dua) hari. SD Inpres Maki menjadi sekolah dasar pertama yang menjadi mitra Taman Bacaan Pelangi dalam pengembangan perpustakaannya. Sehingga hal ini menjadi sesuatu yang sangat disyukuri oleh para guru dan terus di sampaikan oleh Pak Petrus, kepala sekolah SD Inpres Maki.

Membentuk lingkaran, bersiap melakukan permainan sebelum pelatihan di mulai.

Pelatihan hari pertama, seperti biasanya kami memulainya dengan sebuah permainan untuk membentuk kelompok secara acak, agar tidak ada sekat antara guru muda dan guru senior. Semua guru antusias, bersemangat dan penuh gelak tawa. Pelatihan hari pertama agak berat, karena hal ini terkait sebuah konsep dan sistem yang baru, yang melegakan adalah para guru sangat berpikiran terbuka dan mau menerima hal baru tersebut.

Beberapa guru termangu-mangu, menerawang dan berdecak kagum dengan sistem pengelolaan perpustakaan yang kami tawarkan, yaitu perpustakaan ramah anak. Tentu saja konsep dan sistem ini mengedepankan kebutuhan anak-anak, baik dari fisik bangunan yang harus aman, menarik, perabotan rak mudah digapai, meja baca, bantal duduk, serta karpet yang nyaman untuk melakukan kegiatan membaca, sistem peminjaman buku, hingga pada perilaku orang dewasa yang harus ramah terhadap anak di sekolah, khususnya di dalam perpustakaan.

Berlatih menjenjangkan buku dan menempelkan stikernya

Di hari pertama, para guru juga dikenalkan oleh sebuah sistem penjenjangan buku, dimana sistem penjenjangan buku ini adalah cara untuk memudahkan guru dan anak-anak dalam mengetahui tingkat kemampuan baca anak.

Ice breaking “kancil dan rumahnya”, setelah makan siang, agar tidak mengantuk, hahaa…

Pada hari kedua, kami lebih banyak melakukan praktik kegiatan membaca, yaitu kegiatan membaca yang akan dilakukan saat jam kunjung perpustakaan yang sudah dijadwalkan.

Pak Beni, sedang praktik membaca lantang dengan buku “Jana Tak Mau Tidur”.

Kegiatan membaca ini sangat berguna dalam menumbuhkan kebiasaan membaca pada diri anak, karena dari melakukan kegiatan membaca tersebut, kita sebagai orang dewasa, membantu anak dalam menemukan minatnya dan kecintaannya terhadap buku.

Memang tak mudah melakukan kegiatan membaca, khususnya membaca lantang, karena harus membaca dengan penuh ekspresi baik dari pembagian suara berdasarkan tokoh dalam cerita, mimik wajah, dan intonasi suara yang menarik. Biasanya orang dewasa merasa malu dan takut terlihat aneh oleh orang dewasa lainnya, namun “kegilaan” tersebut akan menjadi sangat menarik bila kita berhadapan dengan anak-anak.

Ibu Kristina menunjukan bagaimana cepuk bisa terbang

Saat melakukan praktik terlihat jelas bahwa guru-guru SDI Maki sangat terhibur dengan peran masing-masing, baik saat berperan sebagai murid yang mendengarkan guru membacakan cerita, maupun peran sebagai guru kelas yang sedang membacakan buku cerita. Semuanya terisi penuh dengan gelak tawa. Pelatihan pengelolaan perpustakaan oleh taman bacaan pelangi selalu dipenuhi oleh keramahan, kehangatan, dan canda tawa.

Berfoto bersama di depan ruang guru

Terima kasih kepada guru-guru SD Inpres Maki yang sudah berpartisipasi dalam pelatihan ini, semoga ilmu yang kita pelajari bersama bermanfaat bagi kita semua, terutama kepada anak-anak.

Keceriaaan adik-adik SD Inpres Maki

Juga kepada adik-adik SD Inpres Maki, semoga adik-adik  senang dengan perpustakaan dan buku-buku barunya. Selamat membaca dan mengarungi dunia dari buku, dik…!

 

Labuan Bajo,

Dewi Analis