Ada yang menarik dibalik cerita tentang peresmian perpustakaan di SD Islam Mananga. Saat Founder Taman Bacaan Pelangi (read: Nila Tanzil) menyampaikan sambutannya, beliau bercerita tentang bagaimana dia mulai mencintai buku. Saat kecil beliau sering dibacakan buku cerita oleh sang Ibu sebelum tidur. Kemudian saat beliau sudah bisa membaca, salah satu yang palin beliau senangi adalah Buku Tin Tin. Mungkin sudah banyak yang tahu, buku ini menceritakan tentang apa. ya, seorang anak yang berprofesi sebagai seorang detektif dan dalam usahanya memecahkan kasus- kasus, mengantarkannya untuk melakukan perjalanan keliling dunia, dari satu negara ke negara yang lainnya. Sehingga bu Nila mulai hari itu juga ber cita- cita saat besar nanti, ingin keliling dunia. Mimpi itupun menjadi kenyataan, sekarang beliau sudah berkeliling ke 41 Negara di Dunia. Luar biasa sekali!

Semua tamu undangan, termasuk orang tua murid merasa takjub dengan cerita yang disampaikan oleh Bu Nila.

Mereka seperti mendengar dongeng yang sangat luar biasa, terlihat dari ekspresi muka mereka yang begitu antusias mendengarkan kisah ini.

Pita pun telah digunting, perpustakaan di SD Islam Mananga secara resmi telah dibuka. Setelah tamu undangan masuk ke perpustakaan untuk melihat- lihat keadaan di dalam ruangan, giliran orang tua murid dipersilahkan untuk melihat- lihat.

Namanya Pak Haji Hasim, salah satu orang tua murid di SD Islam Mananga. Begitu masuk, dia langsung bertanya ke pustakawan “Di sini ada buku yang diceritakan sama Bu Nila yang tadi nggak? Buku Tin Tin ya namanya?”.

Memang buku Tin Tin tidak ada di perpustakaan, tetapi sang pustakawan mengantarkan beliau ke rak dimana ada buku- buku tentang petualangan keliling dunia. Haji Hasim mengambil satu buku dan membalik- balik halamanya. kemudian dia pun ber komentar.

“Luar biasa buku ini, gambarnya sangat sesuai dengan anak- anak. Anak- anak pasti akan sangat senang membaca buku yang seperti ini. Ini luar biasa. Perpustakaan ini harus kita jaga baik-baik, jangan sampai rusak”

Aku (read: Upan) menanggapi dengan senyum. Haji Hasim kembali berkomentar.

“Saya tidak habis pikir, masih ada orang seperti Ibu Nila yang sangat mencintai anak- anak. Luar biasa sekali. Saya heran, apa ya yang ada di pikiran Ibu Nila sampai mau mendirikan banyak perpustakaan untuk anak- anak, termasuk sekarang di sini. Ibu Nila, lewat Taman Bacaan Pelangi adalah hikmah Tuhan yang turun ke sekolah ini. Ibu Nila adalah hikmah Tuhan untuk kita. Kita harus bersyukur akan hal ini”

Saya terharu mendengar kata- kata Pak Haji Hasim. Saya tidak menyangka antusias orang tua murid akan se-luar biasa ini melihat berdirinya Perpustakaan yang ramah anak. Sambutan dan antusiasme seperti inilah yang membuat Taman Bacaan Pelangi ingin terus bekerja, memberikan akses buku bacaan yang terbaik untuk anak- anak, dimanapun itu.

Semoga, antusias dan sambutan ini juga menular ke siswa- siswa di SD Islam Mananga, sehingga buku bukan hanya menjadi sekadar bahan bacaan bagi mereka, tetapi buku adalah kebutuhan bagi mereka.

Perpustakaan SD Islam Mananga ini menjadi perpustakaan Taman Bacaan Pelangi ke-111 di Indonesia Timur. Kali ini kami bekerja sama dengan Inovasi untuk menyediakan akses buku berkualitas bagi anak-anak di Sumba.

 

 

 

Sumba Barat, April 2019

Upan