Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat baca anak-anak di daerah pelosok. Keterbatasan sarana dan prasarana maupun sumber daya manusia tidak menjadi hambatan untuk menyediakan akses buku-buku bacaan anak yang sesuai dengan kemampuan membacanya. Seperti yang baru-baru ini dilakukan oleh Taman Bacaan Pelangi pada awal Mei 2021 di Kabupaten Konawe Selatan, tepatnya di SD UPT Amohola SP2, salah satu daerah transmigran yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Kondisi geografis desa yang jauh dari pusat kecamatan dengan jalan berbatu dan melewati perkebunan warga serta penduduk yang hanya terdiri dari 40 Kepala Keluarga membuat daerah ini menjadi istimewa. Di desa ini hanya terdapat 1 sekolah SD yang baru dibangun sekitar tahun 2013 dengan jumlah siswa saat ini 50 siswa dari kelas 1-6. Dari 6 rombongan belajar, hanya tersedia 5 ruang belajar sehingga ada satu ruangan yang dijadikan 2 kelas.

Taman Bacaan Pelangi, sebagai organisasi non profit di bidang pendidikan, sangat konsen dengan kondisi ini. Program utama TBP adalah Perpustakaan Ramah Anak di mana sekolah sudah harus memiliki gedung perpustakaan atau menyediakan ruangan untuk digunakan sebagai perpustakaan. Karena kondisi sekolah yang tidak memiliki perpustakaan dan kekurangan ruangan di SD UPT Amohola SP2 ini, Taman Bacaan Pelangi membuatkan sudut baca di setiap ruangan kelas sehingga anak-anak tetap bisa mengakses buku-buku bacaan di dalam kelas mereka secara lansung.

Sebagai bentuk dukungan, 1000 buku bacaan anak dan lemari buku disediakan oleh Taman Bacaan Pelangi. Pada  pertengahan Mei 2021, Tim TBP melaksanakan sosialisasi program kepada Kepala Sekolah dan Guru-guru SD UPT Amohola SP2. Selain itu, guru-guru diberikan pelatihan dalam pengelolaan sudut baca seperti mengenalkan cara penjenjangan buku, peminjaman buku, inventaris atau pencatatan nomor induk buku dan 4 kegiatan membaca. Setelah pelatihan, guru-guru menyiapkan sudut baca disetiap ruangan kelas mulai dari penataan ruangan hingga jenis-jenis buku yang akan diletakan di kelas sesuai dengan kemampuan membaca siswanya.

Bapak Abidin, sebagai Kepala Sekolah SD UPT Amohola, SP2 sangat antusias menyambut program ini di sekolahnya. Belaiua sangat aktif dalam menyiapkan segala perlengkapan yang diperlukan hingga sudut baca bisa digunakan oleh siswa-siswinya. Salah satu tantangan yang dihadapi dalam hal peningkatan literasi adalah adanya kesulitan dalam mengakses buku-buku bacaan yang bisa memperkaya rasa ingin tahu mereka, apalagi di desa ini belum terdapat sinyal dan listrik baru masuk tahun lalu.

Pada awal Juli 2021, bertepatan dengan tahun ajaran baru, siswa si      swi di SD UPT Amohola SP2 sudah dapat menikamti buku-buku bacaan yang tersedia di kelas mereka.

Selamat menikmati membaca yah!