Halo, sahabat TBP. Kali ini ada cerita kemajuan dari perpustakaan SDK Nagesapadhi di Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT.

Sebelum perpustakaan diresmikan, tidak ada anak yang berminat mengunjungi perpustakaan. Lalu bagaimana dengan kemampuan anak dalam membaca? Wah, lebih banyak dihiasi oleh kabar  kalau anak-anak mengalami kesulitan membaca. Bagaimana dengan gurunya? Guru pun mencoba berbagai cara untuk mengajari muridnya agar lancar membaca, tapi masih belum bisa maksimal.

Namun, setelah peresmian perpustakaan ramah anak di SDK Nagesapadhi, kabar itu menunjukkan perubahan signifikan lho!. Anak-anak secara sukarela meminta untuk mengunjungi perpustakaan. Mereka sangat ingin membaca buku. Guru pun tidak mengalami kesulitan karena anak-anak memiliki motivasi tinggi untuk lancar membaca. Seperti cerita dari Hendrikus Meze, anak kelas 3. Ia memiliki kesulitan dalam membaca. Ia mengenali huruf namun kesulitan untuk menggabungkan huruf agar dapat dibaca per kata dan kalimat.

Hendrikus saat membacakan buku di depan Ibu guru wali kelasnya.

Saat perpustakaan ramah anak telah diresmikan, Hendrikus bertemu dengan pustakawati yaitu Ibu Maria Rosadalima Dhatu. Ibu Ros sebutannya, rajin mengajak anak-anak untuk mengunjungi perpustakaan. Hendrikus dihimbau untuk segera dapat membaca agar dapat membaca buku yang ada di perpustakaan.

“Ayo segera bisa baca! Supaya kamu dapat membaca seperti teman-teman. Bukunya sudah bagus-bagus sekarang. Jadi, kamu bisa baca buku-buku itu!. Ucap Ibu Ros kepada Hendrikus.

Di dalam kelas, Hendrikus didampingi oleh Ibu Meksima untuk melancarkan bacaannya dengan kartu huruf. Hendrikus pun termotivasi agar dirinya dapat membaca buku di perpustakaan seperti teman-temannya. Setelah 1 bulan perpustakaan diresmikan, Hendrikus sudah lancar membaca kata dan kalimat. Sungguh kemajuan yang sangat signifikan!

Ibu Pustakawati saat mendampingi Hendirikus Membaca di Perpustakaan.

“Yang paling mengharukan bagi saya adalah ketika minat anak-anak dalam membaca menjadi meningkat. Ketika saya menyaksikan anak yang tidak bisa menjadi dapat membaca itu adalah hal yang membahagiakan buat saya”. Tutur Ibu Ros ketika kami ditanya apa hal yang paling mengharukan.

Nah, tadi adalah cerita dari Kabupaten Nagekeo. Bagaimana kabar perpustakaan di tempat kamu?