Wakatobi, merupakan pulau-pulau kecil yang terletak di ujung kaki kanan Provinsi Sulawesi Tenggara. Perpaduan biru laut dan langit seakan menyatu tanpa sekat. Cerahnya matahari mengiringi suka cita menyambut peresmian Perpustakaan Ramah Anak ke- 2 di Wakatobi. Setelah terpilihnya SDN 2 Mandati II sebagai sekolah dampingan Taman Bacaan Pelangi bersama Puyo Projcet. Dilanjutkan ke tahap renovasi bangunan seperti mengecat ruangan dan kelengkapan furniture perpustakaan. Proses renovasi dan kelengkapan furniture perpustakaan tersebut sudah berlangsung dari bulan Maret sampai bulan Juli 2022.

Suasana peresmian perpustakaan yang didatangi oleh Dinas P&K dan orang tua siswa di SDN Mandati II, Wakatobi.

Hingga tibalah hari yang dinanti-nanti, pada hari Jumat tanggal 22 Juli 2022 Perpustakaan Ramah Anak ke- 149 telah diresmikan. Perpustakaan Ramah Anak kini hadir di SDN 2 Mandati II. Saat peresmian berlangsung, berkesempatan hadir perwakilan dari Puyo Project secara virtual, perwakilan dari Dinas Pendidikan, Perwakilan dari Dinas Perpustakaan Daerah, Komite Sekolah, Pengawas Sekolah dan para orang tua siswa.

Pengguntingan pita peresmian perpustakaan oleh Dinas P&K Wakatobi.

Salah satu yang menyampaikan sambutan di acara peresmian tersebut yaitu Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Wakatobi, beliau berpesan dalam sambutannya, “Perpustakaan Ramah Anak ini akan menjadi nama saja kalau tidak ada regulasi. Kenyamanan anak di dalam sekolah, membuat peraturan, supaya anak merasa aman”. Begitu tuturnya.

Setelah menyampaikan sambutannya, dilanjutkan dengan pemotongan pita diwakili oleh perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Wakatobi dan didampingi oleh Kepala Sekolah SDN 2 Mandati II merupakan simbolis telah di resmikannya perpustkaan ke– 149 di Kabupaten Wakatobi. Saat melakukan aktivitas tour perpustakaan, Bapak Dion, selaku Pustakawan SDN 2 Mandati II membantu menjelaskan elemen-elemen yang ada di perpustkaan, salah satunya mengenalkan jenjang buku kepada para tamu undangan. Para tamu undangan menyampaikan bahwa perpustakaan terasa nyaman dan menyenangkan.

Kunjungan tamu dan orang tua siswa ke ruangan perpustakaan.

Anak-anak pun tidak kalah antusias untuk melihat perpustakaan baru di sekolahnya dan ingin segera meminjam buku-buku baru yang terpajang di perpustakaan. Saat memasuki perpustakaan, anak-anak langsung menuju buku yang menarik perhatiannya. Ada yang langsung mengambil buku bergambar T-Rex, kue dan bermacam-macam judul lainnya.

“Bu sudah boleh meminjam buku?” Tanya anak-anak kepada guru-guru. Guru-guru pun menyampaikan, boleh meminjam buku setelah bapak ibu guru mengajarkan rutinitas perpustakaan kepada anak-anak supaya tertib dan buku-bukunya tahan lama.

Keseruan anak-anak untuk membaca pertama kali di perpustakaan.

Setelah seluruh tamu undangan mengelilingi perpustakaan, acara peresmian ditutup dengan penampilan tarian anak-anak dan paduan suara. Semua pengunjung senang melihat tarian yang dilakukan anak-anak. Bahkan ada yang sampai haru, saat anak anak menyanyi lagu “Pagi Ku Cerahku”. Ketulusan anak-anak terpancar melalui lagu tersebut dan membuat acara peresmian semakin berkesan.

Penampilan siswa saat penutupan peresmian.

Seperti yang disampaikan oleh perwakilan Puyo Project di sambutannya, “Semoga perpustakaan bisa bermanfaat dan anak-anak semakin suka membaca”. Harapan tersebut tentunya merupakan harapan kita semua agar anak-anak semakin gemar membaca.