SDK Olakile di Kecamatan Boawae menjadi sekolah dengan perpustakaan ramah anak ke-168 mitra Taman Bacaan Pelangi yang diresmikan pada tanggal 21, September 2022. Acara peresmian berlangsung seru dan menarik, meskipun waktu peresmiannya di siang hari namun para siswa, guru, sudah bersiap di sekolah sejak pagi sekali. Bagaimana persiapan mereka untuk mewujudkan perpustakaan ramah anak ini? Serta apa saja hal-hal menarik dan seru yang terjadi di peresmian perpustakaan?

Tampak luar perpustakaan SDK Olakile yang sudah direnovasi.

SDK Olakile termasuk salah satu sekolah yang proses pengecatan dan pelukisannya hampir mendekati tenggat waktu yang diberikan. Menunggu pelukis ternyata. Ya, pelukisnya masih menggambar ruangan perpustakaan di sekolah lain. Sedikit khawatir? Sudah pasti, karena tenggat waktu penyelesaian renovasi semakin dekat. Untungnya, proses pengecatan dan pelukisan tidak memakan waktu yang terlalu lama. Ruangan perpustakaan sekarang terlihat cantik, menarik, dan sedap dipandang, serta yang utama bisa diselesaikan tepat waktu. Oh ya, guru-guru pun ikut terjun dalam proses pengecatan di beberapa sisi ruangan perpustakaan untuk mempercepat penyelesaian renovasi.

Bupati, perwakilan siswa, dan Tim TBP tengah meresmikan perpustakaan ramah anak SDK Olakile.

Selain menyiapkan ruangan perpustakaan, beberapa administrasi yang ada di perpustakaan pun perlu dipersiapkan. Dibantu oleh beberapa guru, pustakawati pun mulai membuat beberapa kelengkapan administrasi, seperti pembuatan buku induk untuk 300 lebih eksemplar buku (pustakawati sampai bisa menghafal hampir semua judul karena harus bolak-balik memastikan buku yang ada sudah masuk di buku induk tanpa ada yang tertinggal), memasang stiker jenjang, menempel nomor induk buku, membuat buku peminjaman, dan beberapa administrasi lain. Sembari menunggu ruangan perpustakaan selesai dicat dan dilukis, ternyata pengerjaan admisnistrasinya  cukup cepat dan baik.

Membaca bersama sebagai agenda wajib setelah perpustakaan diresmikan.

Yang paling terakhir, pustakawati, bersama dengan kepala sekolah, guru, dan Tim TBP mulai mengatur ruangan perpustakaan, mulai dari memasang karpet, menempatkan rak-rak buku, sampai menata buku sesuai dengan jenjang di rak-rak buku tersebut. Akhirnya, perpustakaan siap untuk diresmikan. Sampai tiba saatnya hari istimewa… Bupati Kabupaten Nagekeo secara langsung meresmikan perpustakaan ramah anak SDK Olakile di siang hari yang cerah. Pemotongan pita oleh salah seorang siswa yang diajak secara langsung oleh Bupati menjadi tanda bahwa perpustakaan ramah anak SDK Olakile telah diresmikan dan dapat digunakan oleh seluruh warga sekolah dan juga orangtua siswa. Kemudian, kegiatan membaca bersama antara Bupati dengan siswa yang didampingi oleh guru dan disaksikan oleh tamu undangan di perpustakaan pun menjadi sebuah ritual yang wajib dilaksanakan setelah perpustakaan resmi difungsikan.

Keseruan para siswa, guru, Bupati, dan tamu undangan dalam menyanyikan lagu Nagekeo, the Heart of Flores.

Berlanjut ke acara berikutnya, penampilan para siswa menjadi hal yang tak kalah menarik untuk meramaikan acara peresmian ini. Hampir seluruh siswa dan guru yang hadir kala itu terhanyut bersama Bupati dan beberapa tamu undangan dalam lantunan lagu Nagekeo, the Heart of Flores.  Semua tampak bersukacita dan menikmati acara itu. Beberapa siswa juga tampak membawakan puisi dan tarian sebagai suguhan untuk para tamu undangan dan ajang untuk menampilkan kreativitas mereka.

Para siswa tengah asyik mendengarkan cerita yang dibawakan oleh Tim TBP.

Selepas semua rangkaian acara selesai, dan para tamu satu per-satu mulai beranjak dari lokasi sekolah, beberapa siswa yang masih bertahan di sekolah memasuki ruangan perpustakaan, mereka hendak mendengarkan sebuah cerita yang akan dibacakan oleh Tim TBP. Dengan seksama mereka mendengarkan Tim TBP membacakan cerita yang diambil dari salah satu buku koleksi perpustakaan, mereka juga tampak terhanyut dalam cerita itu.