Matahari masih malu – malu menampakkan sinarnya, tapi aku sudah bersiap memacu kendaraan menuju SDK Kelimado, salah satu sekolah Mitra TBP di Kabupaten Nagekeo, untuk observasi kegiatan membaca oleh guru Kelas 1. Sampai di sekolah, ternyata kegiatan belum dimulai. Sembari menunggu, aku berbincang dengan pustakawati dan menanyakan tentang perkembangan baik di perpustakaan. Terlihat dalam ruangan perpustakaan, anak – anak kelas 1, tengah membaca buku. Pandanganku tak sengaja tertuju ke satu orang anak, dia tengah membaca buku jenjang Gajah, padahal rasanya dia masih kelas 1. Penasaran, aku pun beranjak dan mendekati anak itu untuk bertanya, kebetulan dia sudah selesai membaca.

Perpustakaan Ramah Anak di SDK Kelimado, Kabupaten Nagekeo – NTT

“Halo ade, namanya siapa?”

“Yoland Ibu.”

“Ooh… Yoland kelas berapa?”

“Kelas 1 Ibu,” Kata Yoland.

“Ha? Kelas 1? Kenapa kamu baca jenjang Gajah?” Yoland hanya tersenyum mendengar pertanyaanku itu.

Karena masih penasaran, kutanyakan lagi,

 “Memangnya Yoland tidak mau baca buku di jenjang Kumbang atau Burung?”

“Saya sudah baca semua buku jenjang Kumbang dan Burung yang ada di rak Ibu.”

Aku hanya mengangguk mendengar jawabannya. Memang, koleksi buku – buku yang dipajang di rak perpustakaan belum diganti oleh Pustakawati, karena masih ada anak lain yang belum membaca. Dalam hati, aku sedikit terkejut, karena Yohana Wea O’o, atau yang akrab disapa Yoland ini masih kelas 1, namun sudah sangat lancar membaca hingga sampai ke jenjang Gajah. Buku yang dibacanya pun buku seri pahlawan berjudul Ir. Soekarno. Ketika kutanya siapa itu Soekarno, sontak Yoland menjawab beliau adalah Presiden Indonesia yang pertama. Aku langsung terkesima, dia tahu siapa Soekarno dan juga mengingat isi cerita dalam lembaran buku tersebut.

Setiap kali tiba jam istirahat, Yoland, yang baru berusia tujuh tahun, selalu menyempatkan diri mampir ke perpustakaan, sekadar membaca satu sampai dua buku. Ibu Angela , selaku wali kelas Yoland menuturkan bahwa beberapa bulan sebelum ada perpustakaan ramah anak, biasanya Yoland bersama teman-temannya yang lain lebih sering bermain lompat karet saat jam istirahat. Namun, sejak perpustakaan ditata dan menjadi menarik, kini Yoland dan yang lainnya suka mengunjungi perpustakaan.

Yoland didampingi oleh wali kelas 1 untuk membaca buku jenjang kumbang saat perpustakaan dibuka

Selayaknya kelas 1 yang lain, di bulan November 2022, Yoland masih membaca buku di jenjang Kumbang dan Burung dengan mengeja. Namun, dengan intensitasnya yang tinggi dalam mengunjungi perpustakaan, perlahan ketrampilan membaca Yoland mulai meningkat, Yoland sudah beranjak dari jenjang Kumbang dan Burung menuju jenjang Gajah. Tak hanya itu, dengan berani dia juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kulontarkan tentang buku yang tengah dibacanya, itu artinya dia sudah bisa memahami isi buku yang dibacanya, dan tentu saja, itu semua tak lepas dari Ibu Angela, wali kelas Yoland yang juga turut mendampingi Yoland di perpustakaan.

Yoland mungkin hanyalah satu dari banyaknya anak di Kabupaten Nagekeo yang mulai jatuh cinta dengan membaca. Tentunya, dengan dukungan dari pihak sekolah dan semua lini di masyarakat, anak-anak yang lain bisa mulai tumbuh kecintaannya terhadap membaca, hingga kita bisa mewujudkan generasi anak Indonesia yang gemar membaca.

Yoland senang membaca buku di perpustakaan

Sebelum pamit pulang, aku memberikan sebungkus apresiasi kepada anak-anak yang tengah berkegiatan di perpustakaan saat itu, tak lupa juga mengajak mereka untuk selalu rajin mengunjungi perpustakaan, membaca buku koleksi perpustakaan, dan meminjamnya ke rumah.

Tiba-tiba, Yoland bertanya kepada ku,

“Ibu nama siapa?”

Hahaha, ternyata aku belum dikenal oleh Yoland.

“Nama saya Edel”, kujawab sambil berpamitan dengan yang lainnya.