Taman Bacaan Pelangi kembali melakukan seleksi sekolah untuk kerja sama pengembangan perpustakaan ramah anak di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur dengan melakukan sosialisasi tentang perpustakaan ramah anak.

Sosialisasi dilakukan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan pendidikan di antaranya Kepala sekolah, guru, pemerintahan desa, orang tua murid, tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat.

Sosialisasi perpustakaan ramah anak di SDK Wolotolo, Senin 15 April 2019

Harapannya adalah agar semua pemangku kepentingan di desa bahu membahu bekerja sama serta berpartisipasi dalam pengembangan perpustakaan ramah anak demi terwujudnya sebuah tujuan mulia yakni anak – anak di Indonesia Timur dapat mengakses buku – buku berkualitas yang dapat mendorong minat baca anak , bertumbuh dan terpeliharanya minat baca tersebut serta anak – anak bisa bermimpi besar dengan membaca.

sebelumnya, tim Taman Bacaan Pelangi telah menerima daftar dan data statistik sekolah dari Dinas Pendidikan Kabupaten Ende. Sebanyak 29 sekolah telah di survei dan di seleksi. Sekolah -sekolah tersebut tersebar di Kecamatan Detu Soko, Ende Tengah, Kota Baru, Lepembusu Kelisoko, Mau karo, Mau Role, Nangapanda, Ndona, Wewaria, Wolo Waru dan Wolo Jita.

Salah satu tahapan seleksi yang di lakukan adalah dengan melakukan pertemuan orang tua dan masyarakat. Seperti yang dilakukan di SDK Wolotolo, Desa Wolotolo, Kecamatan Detu Soko, Kabupaten Ende pada Senin, 15 April 2019.

Dalam pertemuan tersebut hadir Kepala Sekolah dan Guru – Guru SDK Wolotolo, Komite Sekolah SDK Wolotolo, Kepala Desa Wolotolo, orang tua murid serta masyarakat Desa Wolotolo. Selain di SDK Wolotolo, proses yang sama telah dilakukan di SDK Koanara, Desa Koanara, Kecamatan Kelimutu serta di SDI Woloara, Kecamatan Kelimutu.

Sosialisasi perpustakaan ramah anak di SDI Woloara, Sabtu, 13 Maret 2019

Ketua Komite SDK Wolotolo, Venisius Kapa, dalam sambutannya mengapresiasi niat baik Taman Bacaan Pelangi karena menjadikan SDK Wolotolo sebagai salah satu calon sekolah yang akan bekerja sama dalam pengembangan perpustakaan ramah anak.

“Ini adalah tahap ketiga dalam seleksi, tahap pertama tim Taman Bacaan Pelangi telah melakukan survey dengan bertemu dengan Kepala Sekolah, di tahap kedua tim bertemu dengan guru – guru dan kami dari komite sekolah. Kita orang tua murid perlu bekerja sama dengan pihak sekolah. Di sekolah ini ada sarana perpustakaan namun fasilitasnya belum mendukung. Semoga kehadiran kita orang tua murid menjadi penilaian positif tim Taman Bacaan Pelangi, ” Bapak Venisius Kapa menambahkan.

Hal senada disampaikan Kepala Desa Wolotolo. “Kita hari ini mendapatkan rahmat dengan hadirnya tim Taman Bacaan Pelangi yang ketiga. Saya berharap semua pemangku kepentingan pendidikan di desa ini perlu bekerja sama.”

Project Manager Taman Bacaan Pelangi, Monika Harahap, saat berbicara mewakili tim Taman Bacaan Pelangi menyampaikan, kerjasama yang akan dilakukan dengan pihak sekolah adalah pengembangaan perpustakaan sekolah dengan menciptakan ruangan yang ramah anak, menjenjangkan buku – buku cerita anak yang disesuaikan dengan kemampuan membaca anak, merancang jam kunjung perpustakaan, melakukan kegiatan membaca dan pengembangan kebiasaan membaca melalui sentuhan teknologi.

 

Dari sekolah yang di kunjungi, antusiasme orang tua murid, komite sekolah, guru – guru dan pemerintah desa sangat tinggi. Di beberapa tempat hadir juga Mosalaki atau tua adat di wilayah setempat.

Semoga kita bisa bekerja sama ya!

 

Ende, April 2019

Aloisius Avion