Dimulai dari pertengahan tahun 2017 ini Taman Bacaan Pelangi bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende dalam Program Pengembangan Perpustakaan Sekolah Ramah Anak di Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Dalam waktu 3 (tiga) tahun sejak agustus 2016 – april 2019, Taman Bacaan Pelangi akan mengembangkan 48 (empat puluh delapan) perpustakaan sekolah di Indonesia Timur, dalam hal ini di Kabupaten Manggarai Barat dan Kabupaten Ende.

 

 

Program Pengembangan Perpustakaan Sekolah ini mempunyai konsep perpustakaan ramah anak, yang merupakan lanjutan siklus pertama sebelumnya telah mengembangkan 12 (dua belas) perpustakaan di Kabupaten Manggarai Barat. Memasuki siklus kedua (2017-2018) Taman Bacaan Pelangi akan mengembangkan 18 (delapan belas) perpustakaan di Kabupaten Ende.

Tahap seleksi sekolah telah selesai dan ditutup dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Taman Bacaan Pelangi dan 18 (delapan belas) sekolah terpilih penerima manfaat ini.

Tujuan penandatanganan nota kesepahaman ini tentu dimaksudkan agar Taman Bacaan Pelangi dan 18 (delapan belas)  sekolah terpilih benar-benar memahami dan akan menjalankan peran dan tanggung jawab masing-masing.

Rabu, 6 September 2017 tentu menjadi hari yang membahagiakan bagi kami begitu pun dengan 18 (delapan belas) sekolah terpilih. Selain tim dari Taman Bacaan Pelangi, kami juga mengundang perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, yang diwakili oleh Bapak Kanisius Se, S.Pd., M.Pd., merupakan Kepala Bidang TK/SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Kepala UPT Dinas Kecamatan Ende Selatan, Ende Timur, Ende Tengah dan Ende Utara, 18 Kepala sekolah terpilih, dan 18 perwakilan lainnya dari sekolah terpilih tersebut.

 

Acara Penandatanganan Nota Kesepahaman dipandu oleh Mahrita, Koordinator Proyek, Tim Taman Bacaan Pelangi.

Acara Penandatanganan Nota Kesepahaman diawali dengan doa bersama, kemudian sambutan-sambutan, presentasi kerangka waktu program, penandatanganan nota kesepahaman, dan ditutup dengan berfoto bersama.

Hal yang paling menarik pada acara tersebut pada prosesi persentasi yang membuat guru berperan aktif dalam menanyakan hal terkait unsur-unsur yang membuat perpustakaan akan berkelanjutan, salah satunya yaitu pengelola perpustakaan. Di Kabupaten Ende, sekolah-sekolah yang kami survey tidak ada satu pun pengelola perpustakaan yang berlatar belakang pendidikan perpustakaan, sehingga wajar bila sistem pengelolaan perpustakaan tidak efektif dan efisien. Selain terkendala dalam latar belakang pendidikan perpustakaan, juga kendala dalam hal intensif pustakawan.

Sambutan oleh Kepala Bidang TK/SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Bpk Kanisius Se, S.Pd., M.Ed.

Namun, semua pertanyaan dari para guru langsung dijawab oleh bapak Kabid TK/SD Kabupaten Ende, beliau menegaskan bahwa pengelola perpustakaan dari 18 sekolah terpilih tersebut harus pustakawan murni. Bila sebelumnya orang yang ditugaskan untuk menjadi pustakawan adalah guru, maka orang tersebut tidak boleh lagi mengajar dan harus fokus menjadi pustakawan. Beda lagi bila orang yang ditugaskan menjadi pustakawan tersebut masih mau mengajar sebagai guru, maka sekolah mempunyai kewajiban untuk memperkerjakan orang lain untuk fokus melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pustakawan.

Sambutan oleh Manajer Proyek Taman Bacaan Pelangi, Adhimas Wijaya

Mengenai pembiayaan honor/gaji pustakawan, Kabid TK/SD Kabuoaten Ende, melanjutkan penjelasannya bahwa terdapat dana APBD untuk guru GTT, dan mempersilakan para kepala sekolah untuk menggunakan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) digunakan juga sebagai honor/gaji pustakawan.

Dengan jelas dan tegas Kabid TK/SD Kabupaten Ende menyampaikan bahwa dinas mewajibkan sekolah terpilih untuk mempunyai pustakawan murni, dan bidang TK/SD akan memonitoring hal tersebut di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Presentasi kerangka waktu proyek dan penjelasan substansi Nota Kesepahaman oleh Dewi Analis, Koordinator Proyek, Taman Bacaan Pelangi

Dengan demikian, acara penandatanganan nota kesepahaman sekaligus menjadi jembatan antara sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende untuk memantapkan tujuan program pengembangan perpustakaan sekolah ramah anak ini, yaitu menumbuhkan minat baca anak-anak Indonesia Timur.

Semoga penandatanganan nota kesepahaman ini menjadi awal yang baik dalam proses pelaksanaan program pengembangan perpustakaan sekolah ke depan.

Proses Penandatanganan Nota Kesepahaman

 

Proses Penandatanganan Nota Kesepahaman

 

Proses Penandatanganan Nota Kesepahaman, Jennifer Jacob Tim Taman Bacaan Pelangi sebagai saksi

Dibawah ini adalah daftar 18 sekolah terpilih pada Fase 2 Siklus 2 di Kabupaten Ende :

No Kecamatan Nama Sekolah
1 Ende Utara SDN Ende 1
2 SDI Ende 12
3 SDI Barai 1
4 Ende Tengah SDI Tetandara
5 SDN Ende 5
6 SDK Ende 8
7 SDI Ende 13
8 Ende Timur SDI Watujara
9 SDI Ende 7
10 SDI Ende 14
11 SDI Wolowona 2
12 SDK Roworeke 2
13 Ende Selatan SDI Bhoanawa 1
14 SDI Bhoanawa 2
15 SDI Paupanda 1
16 SDI Paupanda 2
17 SDI Roja 2
18 SDN Roja 6

 

 

Taman Bacaan Pelangi mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende yang sangat membantu dari awal proses seleksi sekolah hingga hari ini, kepada UPTD Kecamatan Ende Utara, Ende Tengah, Ende Timur dan Ende Selatan atas partisipasi aktifnya, juga kepada para Kepala Sekolah dan guru-guru dari 18 sekolah terpilih.

 

Salam sukses,

Dewi Analis