Akhir pekan 30 Juni 2018 kemarin SDK Kekandere 1, Kecamatan Nangapanda sedang ada kesibukan di tengah libur sekolah. Orang tua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, telah bersiap dari pagi untuk bekerja sama melakukan renovasi di gedung perpustakaan. Ini adalah momen untuk memenuhi janji para orang tua untuk terlibat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah bersama Taman Bacaan Pelangi.

Bahan-bahan untuk renovasi perpustakaan telah sampai di sekolah, dari cat dinding, kuas, cat kayu, atap seng, hingga semen dan keramik untuk lantai.

Pekerjaan kali ini difokuskan terlebih dulu di bagian atap, yaitu dengan mengganti atap seng yang bocor agar perpustakaan tetap aman dan nyaman untuk anak-anak.

Orang Tua Siswa Mengganti Atap Seng SDK Kekandere 1

Selagi ada yang mengganti atap seng, yang lain tidak diam saja. Atap di dalam ruangan perpustakaan pun perlu perbaikan. Orang tua yang hadir saling membantu memasang paku di plafon atap perpustakaan.

Memperbaiki Atap dari Dalam Perpustakaan

Tidak sedikit orang tua yang hadir saat itu, sehingga banyak hal yang bisa dilakukan dalam satu waktu. Di waktu yang sama, ada yang membenahi bagian lantai dan dinding. Dengan berbekal parang yang menjadi senjata sehari-hari di kebun, para orang tua bekerja tanpa mengeluh walaupun tenaga yang mereka keluarkan hari itu tidak dibayar.

Saat ada yang merasa kelelahan, secara otomatis yang lain mengulurkan tangannya untuk menggantikan. Saat ada tempat tinggi yang perlu diraih, yang lain memastikan tangga yang dinaiki cukup kuat dan aman. Bahkan, ada yang bertugas mengambil air dari mata air terdekat dan mencari bambu untuk mengecat atap dan dinding di bagian atas.

Ternyata tidak hanya bapak-bapak saja yang bisa berkontribusi hari itu. Di luar gedung perpustakaan, mama-mama sedang sibuk menyiapkan makan siang agar semua tetap bertenaga. Ada yang bertugas membersihkan beras, memetik sayur, menyalakan api, dan membuat bumbu masakan.

  Mama-mama Menyiapkan Makanan

Pekerjaan yang tampaknya sulit, hari itu terasa ringan dan cepat karena banyak tangan yang membantu. Kami kagum sekali dengan kebersamaan yang ditunjukkan sekolah bersama masyarakat sekitar.

Kami sangat yakin, tanpa uluran tangan dari masyarakat, sekolah tidak bisa apa-apa. Kami berharap dapat melihat kebersamaan-kebersamaan selanjutnya di Indonesia untuk sama-sama menumbuhkan kebiasaan membaca di Indonesia, terutama di wilayah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.