“Pak, anak-anak semakin senang ke perpustakaan, bahkan stok buku disini sudah hampir dibaca semua – Ibu Asti, Pustakawan SDI Wedomu, Kab. Belu”

Salah satu cerita dari Ibu Asti, pustakawan SDI Wedomu yang telah mengelola perpustakaan ramah anak dari Taman Bacaan Pelangi yang sudah berjalan selama 1 Tahun ini. Mendengar cerita tersebut menjadi angin segar untuk saya dan juga tentunya untuk kita semua bahwa minat baca anak-anak di daerah perbatasan juga tidak kalah dengan di daerah lain. Tentu hal ini bukan hanya sekedar cerita belaka tanpa bukti, Ibu Asti juga sekaligus menunjukan data peminjaman yang direkap perbulannya, data kunjungan kegiatan membaca di perpustakaan bersama yang selama setahun ini telah berjalan. Hal serupa juga terjadi di 2 sekolah mitra Taman Bacaan Pelangi di Kabupaten Belu.

Yah, selama 1 minggu di Atambua, Kab. Belu, saya melakukan Support Monitoring di 3 Sekolah di Kabupaten Belu yaitu di SDI Tenubot, SDI Wekatimun, dan SDI Wedomu. Ketiga sekolah ini sudah mendapatkan dukungan dari Taman Bacaan Pelangi untuk Perpustakaan Ramah Anak sejak tahun 2018. Support Monitoring tentunya menjadi bagian dari dukungan Taman Bacaan Pelangi untuk sekolah mitra tentang hal-hal apa yang sudah baik dan menjadi kendala selama menjalankan program perpustakaan ramah ini.

Dari Tanggal 7-14 November 2019, saya mendampingi ketiga sekolah tersebut untuk bersama-sama merefleksikan perjalanan selama setahun ini, memperbaiki hal-hal yang belum berjalan dengan baik seperti administrasi perpustakaan, keterlibatan guru, dan sekaligus menjadi kesempatan untuk mendengarkan cerita-cerita dari Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu guru, pustakawan dan juga tentunya anak-anak sebagai penerima manfaat. Seperti yang dilakukan oleh Ibu Adolfina Lucas, Kepala Sekolah SDI Wekatimun setelah Support Monitoring di sekolah, di hari itu juga lansung mengintruksikan pustakawan dan guru-guru untuk membenahi bersama-sama kelengkapan perpustakaan, seperti penulisan nomor induk buku, jadwal kegiatan membaca, peraturan perpustakaan dan jadwal siswa relawan serta hasil-hasil karya anak-anak mulai dipajang setelah kunjungan di hari berikutnya.

     

Support Monitoring juga menjadi wadah untuk Tim Taman Bacaan Pelangi melakukan Orientasi Ulang kepada sekolah untuk menunjang pengelolaan perpustakaan secara maksimal seperti yang kami lakukan di SDI Wekatimun karena ada pustakawati yang baru. Bentuk dukungan ini ingin memastikan bahwa impian yang kita bangun bersama  yaitu meningkatkan minat baca anak-anak di Indonesia Timur benar-benar sedang pada jalurnya.

 

Zulyamin Kimo,

Atambua, 14 November 2019