Wakil Bupati Kabupaten Nagekeo, Bapak Marianus Waja, S.H. pada Kamis, 22 September 2022, tengah meresmikan perpustakaan ramah anak di SDK Stella Maris Marapokot, Kecamatan Aaesesa. Pada kedatangannya, para siswa yang memakai pakaian Labu Kodo Hoba Nage, menyambut Wakil Bupati dengan Tari Ja’i Sa’o Ngaza dan mengiringi beliau menuju ke tenda acara yang berdiri tegak meski dengan adanya terpaan angin laut yang cukup kencang, di depan ruangan perpustakaan. Hadir juga dalam acara tersebut, selain tim Taman Bacaan Pelangi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nagekeo, Bapak Venantius Minggu beserta jajarannya, Sekretaris Camat Aesesa, Ketua Komite, orang tua siswa, dan para tamu undangan lainnya.

Kepala sekolah dan guru serta anak-anak menyambut para tamu undangan dengan tarian daerah.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyebutkan bahwa literasi pertama kali dimulai dari tahapan mendengar. Beliau juga menuturkan bahwa sebenarnya minat baca anak-anak di NTT ini tinggi, namun jika diminta membaca, mereka tidak bertahan lama, artinya cepat jenuh ketika membaca, dan juga sedikit terdistraksi dengan adanya teknologi dan sosial media. Beliau juga berpesan kepada Kepala Sekolah, agar dapat menghubungi para alumni SDK Stella Maris agar mereka bisa setidaknya menyumbangkan buku ke sekolah setiap tahunnya,  agar perpustakaan ramah anak ini bisa terus ada, dan buku yang ada di dalamnya bisa bertahan lama, bahkan bertambah, sehingga anak-anak di angkatan selanjutnya tetap bisa menikmati perpustakaan ramah anak ini.

Wakil bupati mendengarkan anak-anak membaca di perpustakaan.

Menutup sambutannya, Wakil Bupati langsung menuju ke perpustakaan, dengan ditemani oleh salah seorang siswa kelas 6 untuk melakukan pengguntingan pita dan meresmikan perpustakaan ramah anak ke-159 SDK Stella Maris Marapokot, mitra Taman Bacaan Pelangi bersama Room to Read. Wakil Bupati, pasca pengguntingan pita, lalu mengajak anak kelas 2 untuk masuk dan bersama-sama membaca buku yang terpajang di rak perpustakaan sesuai dengan kemampuan membacanya, dengan didampingi juga oleh Wali Kelas 2 dan Kepala Sekolah. Selain kelas 2, siswa kelas lain satu persatu juga dipersilahkan masuk dan membaca dalam perpustakaan dengan didampingi oleh Wali Kelas mereka masing-masing. Di sisi perpustakaan yang lain, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo juga tengah ikut mendampingi para siswa saat membaca.

Siswa ditemani oleh guru tengah asyik membaca di perpustakaan yang baru.

 

Tampak  jelas binar bahagia dalam raut wajah para siswa. Satu-per satu dari mereka mulai menghampiri rak buku untuk memilih buku yang ingin mereka baca sesuai dengan jenjang kemampuan baca mereka. Ruangan perpustakaan ramah anak yang baru pun, kala itu langsung riuh rendah suara para siswa yang tengah tenggelam dalam buku yang dipilihnya.

Siswa ini tampak tengah memilih buku yang ingin dibacanya.

Acara peresmian ini menutup segala lelah dan peluh para guru, komite, bahkan orangtua yang selama dua bulan ini bergotongroyong dalam menyiapkan perpustakaan ramah anak ini. Segala daya dan upaya mereka, kini terbayarkan. Perpustakaan ramah anak SDK Stella Maris bisa dimanfaatkan guru dan siswa, bahkan para orangtua untuk bersama menyelami buku-buku yang ada di dalamnya.

Binar bahagia warga sekolah dan tamu undangan dalam peresmian perpustakaan ramah anak ke-169 SDK Stella Maris.

Hadirnya perpustakaan ramah anak ini diharapkan bisa menjadi cara bagi sekolah untuk membantu menumbuhkan minat baca siswa, sehingga mereka mau membaca, sering membaca, hingga anak sampai pada tahap menikmati membaca, baik di sekolah maupun di rumah. Tentunya hal ini juga perlu adanya dukungan komite sekolah, dan orang tua siswa, bahkan para stakeholder yang ada di lingkungan tersebut agar dapat berkolaborasi bersama sekolah demi masa depan dan cita-cita para siswa SDK Stella Maris. Siapa saja bisa memanfaatkan perpustakaan sekolah ini, orang tua bisa datang di sore hari untuk membaca bersama anak-anak, sesuai pesan dari Wakil Bupati yang disisipkan dalam sambutan beliau. Perpustakaan ini adalah perpustakaan milik bersama, milik sekolah, siswa, dan orang tua.