“Bertanggung jawab adalah hak istimewa yang sangat besar. Itulah yang menandai setiap orang sebagai manusia dewasa.” Barack Obama (Mantan Presiden Amerika Serikat).

Hai, sahabat TBP! Kali ini kisah dari peresmian perpustakaan ke-229 di SDN Ndetunura, Kabupaten Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Selasa, 8 Agustus 2023, acara berlangsung lancar dan sesuai tujuan. Namun, tak di sangka di balik proses ini, SDN Ndetunura mengalami berbagai tantangan yang mampu mereka lewati. Apa sajakah tantangan itu? Dan, bagaimana solusinya? Yuk, kita pelajari bersama kisah suksesnya!

Pertama, tantangan yang dihadapi SDN Ndetunura adalah jadwal peresmian yang berubah dari tanggal 4 Agustus menjadi tanggal 8 Agustus. Tentu, jadwal ini sehubungan dengan padatnya agenda Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo. Perubahan jadwal ini mampu disikapi dengan senang hati oleh pihak SDN Ndetunura karena sekolah bisa memiliki waktu yang banyak untuk persiapan. Namun, ternyata pada tanggal 9 Agustus adalah hari perayaan Sambut Baru anak Kepala Sekolah SDN Ndetunura yaitu pak Sefrinus Wasa. Perayaan Sambut Baru adalah perayaan keagamaan Katolik yang wajib diselenggarakan. Akibatnya, Pak Sefrinus perlu memikirkan strategi agar kedua acara dapat berjalan optimal. Bagaimana solusinya? Pak Sefrinus membagi dan mendelegasikan ke dalam sebuah tim. Menjelang hari H peresmian, pak Sefrinus fokus penuh di sekolah bahkan sampai menginap di sekolah untuk menyiapkan acara peresmian lho!

“Saya membagi tim untuk acara di sekolah dan di rumah. Nanti setelah hari peresmian, saya langsung menuju ke rumah. Mau bagaimana lagi sudah tanggung jawab.” ucap Pak Sefrinus dengan yakin.

Kedua, atap yang bocor. SDN Ndetunura berhasil menyiapkan perpustakaan bercat warna cerah dibantu oleh salah satu guru yang memiliki bakat melukis. Proses itu selesai di pertengahan bulan Juli. Prosesnya lebih cepat dibandingkan sekolah lainnya. Setelah memasang karpet secara sederhana yaitu dari patungan para orang tua. Tiba-tiba saat pelatihan rutinitas di sana bersama SDI Madambake, ada pola basah pada karpet. Ternyata penyebabnya adalah atap yang bocor. Aduh, atap yang sudah berwarna jadi luntur agak basah! Alhasil, pihak SDN Ndetunura perlu membongkar ulang karpet untuk proses renovasi atap. Kepala sekolah mulai menghubungi pihak komite untuk merencanakan biaya perbaikan atap dan meminta sukarelawan untuk menambal atap yang bocor.

“Sudah kami minta tolong kepada salah satu orang tua Bu. Kami tambal dengan lem dan ban bekas. Sekarang sudah tidak ada atap yang bocor. Kami juga beli karpet baru Bu. Jadi, sekalian pasang” ucap salah satu guru yang bertugas menyelesaikan masalah atap yang bocor.

Berikut perubahan sebelum dan sesudah renovasi perpustakaan di SDN Ndetunura.😊

Ketiga, wakil kepala sekolah yang perlu menemani orang tuanya yang sedang sakit di rumah sakit. Selama di rumah sakit, Ibu Liva selaku wakil kepala sekolah yang bertugas mengurusi poster jam kunjung, spanduk penyambutan, dan poster peraturan perpustakaan harus membagi waktunya saat ada urusan keluarga di rumah sakit dan menyiapkan peresmian perpustakaan. Dari jarak jauh, Ibu Liva berkomunikasi dengan pendamping Taman Bacaan Pelangi untuk meminta koreksi desain dan isi tulisan poster. Didukung oleh suami beliau yang mengambil poster dari Mbay ke Ndetunura sekitar pulang pergi dengan jarak 120 km. Wah, kerjasama dan dedikasi mengerjakan tugas ya.

Berikut tampilan dalam perpustakaan dengan administrasinya seperti poster jenjang buku dan peraturan perpustakaan.

Hari peresmian berjalan lancar. Saat itu Bapak Wakil Bupati Marianus Waja, bapak Kepala Dinas Kabupaten Nagekeo pak Venantius Minggu berserta rombongan datang mengunjungi dan meresmikan perpustakaan. Tes baca dan perkalian juga berhasil dilewati. Pohon literasi yang berada di samping perpustakaan juga sebagai teman anak-anak membaca saat jam istirahat sembari makan bekal. Rencananya akan menjadi tempat duduk anak-anak. Semuanya berjalan lancar karena kerjasama dan tanggung jawab masing-masing pihak di sekolah tersebut. Sekali lagi Proficiat, dan selamat untuk SDN Ndetunura menjadi perpustakaan ke-229 di Kabupaten Nagekeo!