“Perjuangan untuk bertahan hidup bukanlah dengan persaingan, tetapi dengan kolaborasi dan kerjasama dari hati yang paling tulus.” – Djajendra (Penulis)

Lapangan sekolah hari ini terlihat lebih ramai dari biasanya. Langit biru dengan awan berbentuk kapas tampak menunjukkan cuaca yang cerah mendukung proses persiapan hari peresmian nanti. Semua warga berbondong-bondong untuk mengerjakan persiapan.

Komunitas SDI Rata melaksanakan persiapan ruangan sebelum peresmian perpustakaan

Persiapan yang pertama adalah renovasi perpustakaan SDI Rata. Konsep renovasi sudah direncanakan oleh kepala sekolah dan guru. Nah, sekarang pihak yang mengeksekusi untuk mengecatnya adalah pak Ali (Guru Garis Depan) bersama komite. Sedangkan guru-guru menyiapkan masakan saat mereka kerja bakti. Proses renovasi pengecatan ini memakan waktu malam hari karena mereka memakai proyektor. Kondisi malam hari membuat sinar proyektor terlihat lebih terang dibanding siang hari.
“Kami tidak menyewa pelukis. Selain terbatasnya dana, kami juga berpikir bagaimana semua orang dapat memiliki perpustakaan ini. Untuk itulah, kami memilih kerja bakti bersama komite.” Ucap Pak Ali selaku ketua tim pengecatan perpustakaan.

Berikut foto perubahan renovasi fisik perpustakaan sebelum dan sesudah. Keren ya hasilnya! Seperti karya seorang pelukis meski tidak menyewa pelukis. Cara penggunaan proyektor sebagai alat bantu untuk mengecat perpustakaan dapat ditiru oleh sekolah lainnya. Cara ini lebih efisien.

 

Perpustakaan SDI Rata tampak dari depan sebelum renovasi

 

Perpustakaan SDI Rata tampak dari depan setelah proses persiapan ruangan

Fisik perpustakaan sudah berubah semakin baik. Sarana di dalam perpustakaan juga sudah tertata dengan rapi dan baik. Taman Bacaan Pelangi membantu memberikan buku cerita anak sebanyak tiga ratus delapan puluh dua eksemplar, ATK (alat tulis kantor), 2 buah buku panduan manajemen perpustakaan, sepuluh buah bantal duduk, 2 buah rak satu sisi, 2 buah rak dua sisi, poster jenjang buku, dan 4 buah meja. Sekolah menyiapkan karpet dan bangunan perpustakaan dengan warna cat yang cerah. Proses penataan juga dilakukan dengan kerja bakti bersama para guru.
Tidak hanya sarana tertata, namun juga ada pelatihan yang terlaksana. Kepala sekolah, guru dan pustakawan mendapat pelatihan sebanyak tiga jenis yaitu Library Management (Manajemen Perpustakaan), Library Routines (Rutinitas Perpustakaan), dan Library Period (Kegiatan Membaca). Pelatihan Library Period akan diberikan setelah peresmian. Tujuan pelatihan ini agar semua pihak dapat mengetahui konsep perpustakaan ramah anak dan berbagi tanggung jawab untuk menumbuhkan kebiasaan membaca anak.

Kepala sekolah, guru, dan pustakawan saat mengikuti Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan secara daring

Perpustakaan dari segi bangunan fisik sudah siap. Pelatihan juga sudah siap. Mari kita mengecek persiapan lainnya. Kita mulai dari pintu masuk sekolah. Gapura dan pagar yang dibangun oleh pak lurah dan para pemuda desa sekitar sudah terbentang dengan gagah dan siap menyambut rombongan Bupati Nagekeo. Taman di sekeliling perpustakaan juga sudah tampak hijau hasil patungan tanaman oleh orang tua murid dan anak-anak.

Tiga pohon di depannya sudah berhiaskan tulisan judul Pohon Literasi, Pohon Numerasi, serta Pohon Cita-Cita. Pohon Literasi bertuliskan kata-kata perilaku positif. Pohon Numerasi bertuliskan hiasan angka dan jenis bilangan. Pohon Cita-Cita bertuliskan hiasan kertas kecil berwarna-warni dengan berbagai jenis profesi. Di tengahnya sudah ada tempat duduk permanen yang dibangun oleh komite. Bahan bangunannya hasil dari sisa pembangunan toilet. Jadi, anak-anak dapat duduk sembari memakan bekal di sela jam istirahat mereka sembari membaca buku yang telah dipinjam di perpustakaan. Mereka juga dapat membaca dan belajar pada tulisan hiasan kertas yang sudah bergantungan di pohon. Tempat duduk ini juga menjadi sarana lingkungan fisik sekolah yang ramah literasi.

Guru dan murid SDI Rata sedang mempersiapkan pohon literasi di halaman sekolah

Kita mulai berjalan di tengah lapangan sudah berdiri panggung sederhana dengan tenda sumbangan dari pak lurah serta dekorasi tanaman dari anak-anak. Di belakang panggung sebelah kiri tampak para mama-mama selaku orang tua murid yang sudah siap memasak sejam pukul 5 pagi. Wow, semua sudah siap. Mari kita sambut dengan percaya diri pada hari Kamis, 3 Agustus 2023.
“Kolaborasi adalah kunci. Kami membagi tim dan juga berupaya memanfaatkan momen ini untuk sebaik mungkin. Untuk itu, kami juga perbaiki pagar, gapura, tempat duduk untuk anak baca, pohon literasi, numerasi dan cita-cita di sekitar lingkungan perpustakaan. Kami melakukannya dengan bekerja bakti merubah perpustakaan dan fisik sekolah agar peresmian berjalan lancar” jelas ibu Bea-Kepala Sekolah SDI Rata.

Bupati Kabupaten Nagekeo berpose bersama komunitas SDI Rata dan staf TBP saat meresmikan perpustakaan SDI Rata

Hari peresmian, Kamis, 3 Agustus 2023
Rombongan Bupati Nagekeo, pak Johannes Don Bosco Do datang. Peresmian berjalan dengan lancar dan meriah. Tes baca anak-anak di perpustakaan berjalan dengan sangat baik. Anak-anak sudah banyak yang bisa membaca. Siswi kelas 4 yaitu Nada yang bertugas sebagai MC (Master of Ceremony) juga lancar membawakan acara. Pak Bupati juga melakukan diskusi santai untuk tanya jawab pendidikan, melihat penampilan anak-anak serta makan siang dan berfoto ria bersama tim dapur. Mama-mama tentu sangat senang. Sosialisasi bersama guru dan orang tua juga berjalan lancar. Orang tua nantinya akan membantu mengingatkan anaknya untuk mengembalikan buku, merawat buku, dan menumbuhkan kebiasaan membaca anak.
Proficiat, selamat ya untuk SDI Rata menjadi perpustakaan ke-217! Kolaborasi yang sangat menarik!