Hari ini adalah hari istimewa. Akhirnya tiba saatnya perpustakaan ramah anak SDK Boawae diresmikan pada Jumat, 30 September 2022, langsung oleh Bupati Kabupaten Nagekeo. Suasana semarak pun terasa di hari yang teduh ini, kumpulan awan menyelimuti langit biru, seolah memberikan dukungannya pada acara peresmian ini dengan sedikit menghalau sengatan mentari siang. Anak-anak didampingi oleh guru melakukan gladi resik penampilan-penampilan yang akan mereka bawakan. Ternyata mereka sudah bersiap dari pagi hari, meskipun acara dimulai siang hari.

“Biar anak-anak tidak duduk kosong Bu, kami latihan sedikit.” Tutur Mama Rosa, Kepala Sekolah SDK Boawae tatkala tim Taman Bacaan Pelangi sampai di sekolah.

Bersama Taman Bacaan Pelangi, yang saat itu dihadiri oleh Ibu Nila Tanzil selaku pendiri, Bupati Kabupaten Nagekeo, dibantu oleh beberapa siswa yang ditunjuk, dan disaksikan oleh seluruh tamu undangan membuka secara resmi perpustakaan ramah anak SDK Boawae. Terdengar suara riuh rendah guru, siswa, dan tamu undangan yang tengah bersuka cita. Beberapa siswa dan guru menyeruak masuk ke dalam ruangan perpustakaan yang baru, bersiap membaca bersama Bupati dan para tamu undangan.

Siswa membaca bersama Bupati dengan didampingi oleh Guru Kelas

Usai membaca bersama, acara hiburan pun ditampilkan, ada yang unik dalam acara ini.  Beberapa siswa membawakan dialog dengan beberapa peran. Ada yang berperan sebagai orangtua siswa, siswa, pustakawati, guru, bahkan ada juga yang berperan sebagai tim Taman Bacaan Pelangi, Bupati, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, tak lupa juga Kepala Sekolah SDK Boawae. Dalam percakapan tersebut mereka menyampaikan bahwa perpustakaan dengan berbagai macam buku yang menarik bagi siswa untuk membaca itu sangat penting, mereka juga berterima kasih pada seluruh pihak yang telah bekerjasama dan berkolaborasi dalam mewujudkan perpustakaan ramah anak di SDK Boawae. Sambutan dari sekolah yang biasanya dibawakan oleh pihak Kepala Sekolah, pun kali ini dibawakan oleh seorang siswa dengan sangat apik dan menyentuh. Benar, sekolah ini kreatif, ungkap Ibu Nila Tanzil.  Harapannya, dengan adanya perpustakaan ramah anak ini bisa menjadi sarana juga untuk meningkatkan kreatifitas anak-anak utamanya di bidang literasi.

Atraksi siswa SDK Boawae menampilkan dialog peran multiaktor dan puisi

Kurang lebih dua bulan sudah berlalu, sekolah mempersiapkan perpustakaan ramah anak ini, dari mulai renovasi, pengecatan dasar, melukis ruangan menjadi cantik dan berwarna, mendekorasi bagian dalam, sampai pemasangan karpet dan juga pengaturan rak buku. Bahkan guru-guru juga bahu-membahu untuk mempercantik bagian luar perpustakaan dengan menambahkan taman kecil.

“Karena kan namanya juga Taman Bacaan ya Bu, jadi ya kami membayangkan benar-benar ada taman di perpustakaan ini.” Imbuh Mama Rosa.

Ya, kepala sekolah, para guru, siswa, dan dengan dukungan komite beserta alumni memang berusaha mempersiapkan perpustakaan ramah anak ini dengan sangat serius dan maksimal, dari dalam hingga luar.

Benar, dukungan alumni di sekolah ini sangat kuat. Kepala Sekolah berusaha maksimal untuk menghubungi ikatan alumni, mencari dana untuk membantu renovasi katanya. Dan syukurnya alumni dengan senang hati mau membantu membiayai beberapa kebutuhan renovasi untuk perpustakaan yang baru. Dukungan kuat dari berbagai pihak yang peduli terhadap kemajuan sekolah memang sangat diperlukan, itu artinya sudah banyak orang yang peduli dalam merawat mimpi-mimpi anak Indonesia dan mewujudkannya. Dan kehadiran perpustakaan ramah anak ini menjadi salah satu usaha dalam memupuk mimpi anak-anak di SDK Boawae, khususnya.

Keceriaan siswa-siswi dalam acara peresmian perpustakaan ramah anak