Sejak Januari lalu, Taman Bacaan Pelangi bekerja sama dengan SDN Rinca, Flores untuk mengadakan kelas tambahan di sore hari khusus untuk anak-anak yang belum bisa dan belum lancar membaca. Di awal penjelasan program ini, guru-guru di SDN Rinca menyambut dengan gembira. Mereka juga menemukan kesulitan ketika harus fokus dengan anak-anak yang belum bisa membaca di pagi hari.

image (46)

Saat itu kami langsung mendata anak-anak yang belum lancar membaca dari kelas II sampai kelas V, dan kami menemukan sekitar 32 anak yang masih membutuhkan waktu ekstra untuk belajar membaca. Temuan ini memang membuat kami kaget, tapi kami harus segera bergerak. Bagaimana caranya anak-anak harus bisa membaca.

 

 

Empat orang guru setuju untuk memberikan les tambahan di sore hari. Mereka adalah Ibu Habibu, Bapak Ansar, Bapak Taufik, dan Bapak Ismail. 32 anak tersebut kami bagi ke dalam empat kelompok.

 

Jadwal les membaca dilakukan dua kali dalam seminggu, yaitu setiap senin dan rabu. Bapak dan ibu guru setuju untuk membuat jurnal perkembangan anak dari hari ke hari. Jurnal ini akan menjadi bukti bahwa les membaca ini akan memberikan dampak bagi anak-anak yang ikut serta.

image (45)

Kabar gembiranya adalah sampai dua bulan berjalannya program ini, sudah adalah sekitar 16 anak yang sudah bisa membaca. Kalau bapak dan ibu guru katakan mereka sudah bisa diluluskan. Saya sendiri menyaksikan bagaimana anak-anak dari yang tidak mengenal huruf menjadi mengenal huruf. Sungguh keajaiban yang tidak terduga.

image (50)

Melihat hasil yang lumayan progresif, para guru setuju untuk memasukkan anak-anak kelas I yang belum bisa membaca ke dalam gurp les sore ini. Batas akhir program ini sampai bulan Juni 2016. Apabila dilihat efektif dan berhasil, maka program ini akan kami perluas untuk menjangkau anak-anak putus sekolah yang belum bisa membaca.

 

Taman Bacaan Pelangi akan mencoba memberikan kesempatan kepada anak putus sekolah untuk mendapat kesempatan menikmati buku cerita dan literasi.

image (47)

Program ini berjalan atas kerja sama yang baik antara Taman Bacaan Pelangi dan guru-guru SDN Rinca. Para guru mengaku bahwa anak-anak ini membutuhkan perhatian khusus dan ekstra. Oleh karena itu mereka harus diberikan kesempatan lebih dibandingkan teman-temannya yang sudah lancar membaca. Saat ini, Taman Bacaan Pelangi menyediakan buku-buku yang bisa dipakai untuk membantu anak-anak yang masih tergolong sebagai pembaca pemula.

 

 

Menggunakan buku dengan ukuran huruf yang kecil dan padat akan menyulitkan anak-anak untuk belajar membaca. Maka dari itu kami menyediakan buku-buku dengan ukuran huruf yang lebih besar, jumlah kalimat yang lebih sedikit, dan penuh warna.
Semoga dengan dukungan ini, semua anak-anak di SDN Rinca bisa menikmati kalimat demi kalimat yang bisa menggugah wawasan dan mimpi-mimpi mereka.

 

Selamat berjuang adik-adik!

 

Labuan Bajo, Maret 2016
Monik