Ada yang baru dan berbeda di Pulau Papagarang, Flores. Mungkin sudah sekian lama kehidupan berjalan dengan ‘normal’, kini sudah ada yang membuat kehidupan mereka akan semakin berwarna, khususnya untuk anak-anak di pulau.

Rutinitas hari-hari mereka sudah bertambah. Setelah pulang sekolah, anak-anak mengaji sampai pukul tiga sore dan setelahnya mereka biasa bermain di dermaga dan mengail. Beruntung karena biasanya mereka bisa mendapatkan beberapa ekor cumi-cumi. Berenang dan melompat dari dermaga juga kebiasaan yang sudah melekat di dalam diri mereka. Tidak ada hari tanpa melompat dari dermaga.

Beberapa minggu sebelum hari ini saya pergi berkunjung ke Pulau Papagarang untuk melihat kondisi sekolah dasar setempat karena Taman Bacaan Pelangi berencana untuk menghidupkan perpustakaan yang sudah pernah dibuat beberapa tahun lalu.

image (38)

Kami menemukan gedung perpustakaan sekolah yang tidak terawat dan tidak dipakai. Menurut cerita dari pihak sekolah, gedung itu sudah dibangun sejak tahun 2013 dan belum pernah difungsikan sebagai perpustakaan, karena tidak buku dan perabot perpustakaan yang mendukung, seperti rak maupun meja baca anak.

image (36)

Kami langsung bergerak untuk mengadakan pertemuan dengan pihak sekolah dan komite. Diputuskan bahwa gedung perpustakaan akan dihidupkan dan Taman Bacaan Pelangi akan membantu dalam renovasi kecil-kecilan.

Sungguh luar biasa melihat kerja sama di antara guru-guru, murid, dan beberapa orang tua murid. Mereka bekerja keras untuk mengubah perpustakaan lama menjadi perpustakaan yang nyaman. Dan setelah dua minggu berjalan, kini anak-anak SDN Papagarang punya perpustakaan baru. Yeayy!!

image (33)

Pasar

Kemarin, 26 Januari 2016 pihak sekolah bersama dengan perwakilan dari Taman Bacaan Pelangi telah meresmikan perpustakaan. Ketika kami mengundang anak-anak untuk masuk, yang terjadi kemudian sangat tidak terduga. Anak-anak berlari dan saling mendahului. Salah seorang guru yang memandu anak-anak sempat kewalahan. Semangat mereka sungguh berapi-api.

image_1

Saya mendengar dari beberapa orang guru bahwa sudah dari beberapa hari lalu anak-anak penasaran dan meminta ijin untuk masuk.
Cerita belum selesai sampai disitu, suasana di dalam perpustakaan sangat ramai, sama seperti yang biasa kita temukan di pasar. Tapi itu tidak masalah bagi kami. Dalam waktu sekejap kami melihat buku-buku yang ada di dalam rak sudah habis. Yeayy!! Dagangan kami laris-manis!

image_10

Saya yakin kalau pembaca berada di tempat dan menyaksikan kemeriahan mereka, kita akan sama-sama percaya bahwa buku memiliki kekuatan ‘magic’ yang bisa membuat anak-anak betah berlama-lama dengannya. Sungguh, bahkan tulisan ini pun tidak cukup menggambarkan perasaan saya ketika menyaksikan anak-anak itu secara langsung berinteraksi dengan buku cerita kesayangan mereka.

image_10

Ada beberapa yang memilih duduk di pojok ruangan, ada yang saling bercerita tentang gambar yang mereka temukan, dan ada juga yang sampai rebutan buku. Wah… saya sungguh terharu menjadi bagian dari kegaduhan ini.

image_8

Dari pengalaman hari itu saya menjadi semakin percaya bahwa buku memang berbeda. Buku bisa menghadirkan sensasi yang menyenangkan bagi anak-anak. Imajinasi yang melayang-layang bebas bisa membawa anak-anak ini menuju mimpi yang masih tersimpan di angkasa. Suatu saat mereka akan terbang bersama mimpi mereka dan menjadi manusia yang berbeda.

Betapa pentingnya buku-buku ini bagi anak-anak membuat perpustakaan menjadi begitu berarti bagi mereka. Kini, anak-anak SDN Papagarang sudah punya kebiasaan baru di sore hari, dan setiap sore kita akan menemukan kegaduhan yang menyenangkan di sana. Kegaduhan pasar yang akan selalu dirindukan setiap saat.
Selamat membaca adik-adik!

Monik